Kebutuhan daging sapi sebagai salah satu sumber protein hewani dewasa ini semakin meningkat siiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kebutuhan protein yang berasal dari hewan.

          Salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan protein hewani dengan meningkatnya populasi ,produksi dan produksivitas sapi potong .Salah satu bangsa /ras sapi potong lokal adalah sapi Aceh kebutuhan daging sapi di Provinsi Aceh  hampir seluruhnya disuplai dari peternakan rakyat .

          Pembibitan Sapi Aceh ini masih berbasis pada peternakan – peternakan lokal yang ada di Provinsi Aceh  dengan sistim pemeliharaan semi intensif , skala usaha kecil dengan manajemen yang sangat sederhana ,belum adanya pemamfaatan tehnologi dan lokasi tidak terkonsentrasi menyebar di seluruh pelosok di Provinsi Aceh.

          Sapi  Aceh merupakan salah satu sumber daya genetik ternak lokal yang memiliki potensi yang cukup menentukan adalah salah satu plasma nutfah yang perlu dilestarikan keberadaannya . Sapi Aceh yang dari Zaman dahulu kala telah menyatu dalam kehidupan masyarakat petani peternak khsususnya dan masyarakat di Provinsi Aceh.

          Keberadaan sapi Aceh ini telah memberi mamfaat yang cukup besar bagi perekonomian rakyat disamping dagingnya dikonsumsi untuk kebutuhan hidup manusia juga digunakan untuk tenaga kerja membajak sawah (mengolah lahan pertanian) dan kotorannya bisa digunakan untuk pupuk untuk menyuburkan lahan pertanian rakyat.

1.      Habitat Sapi Aceh.

        Provinsi Aceh Merupakan Wilayah sumber bibit sapi  Aceh terletak diujung pulau Sumatera terdiri dari dataran rendah berbukit dan bergunung –gunung adalah suatu agroekosistim dan  mempunyai potensi untuk pelestarian pengembangan bibit ternak dari species atau rumpun sapi Aceh yang telah menyatu dalam kehidupan masyarakat petani di pedesaan. Berdasarkan data yang ada penyebaran populasi sapi Aceh terbanyak adalah pada Wilayah sepanjang pesisir pantai Kabupaten Aceh Besar, Kabupaten Pidie, Kabupaten Pidie Jaya, Kabupaten Jempa (Bireun ) Aceh utara ,Aceh Timur , Aceh Tamiang, Aceh Barat , Nagan raya, Aceh Jaya, Aceh selatan ,Aceh selatan dan Aceh tenggara dan selanjutnya sejumlah kecil di Aceh tengah ,Kotamadya Banda Aceh, kepulauan Sabang, Singkil dan Aceh Seumeulu.

         Pengembangan / penyebaran sapi Aceh dipengaruhi beberapa faktor sesuai kondisi dan potensi daya dukung Wilayah. Keadaan topograpis pengaruh aspek sosial budaya terutama tatanan kehidupan masyarakat Aceh ,serta pola penggunaan dan pemilih lahan .

                   

2.   Mengenal Sapi Aceh

            Sapi Aceh merupakan salah satu jenis Sapi Lokal yang telah lama menyatu dalam kehidupan masyarakat petani/ peternak di pedesaan. Keberadaannya  kini apabila tidak di jaga dari penjualan dan pemotongan betina produktif kemungkinan besar akan punah oleh karena itu apabila tidak di lestarikan maka menurun populasinya.

          Secara genetik asal usul Sapi Aceh tidak di ketahui dengan pasti, menurut literatur yang penulis baca beberapa ahli berpendapat bahwa sapi Aceh berasal dari turunan bos sondaicus  ( Bos bibos ) yang merupakan nenek moyangnya Sapi Aceh termasuk juga Sapi-sapi Lokal lainnya yang ada di Indonesia antara lain Sapi Sumatra ( Sapi Pesisir ) Sapi Jawa ( Sapi Madura) dan Sapi yang sudah terkenal secara nasional adalah Sapi Bali, Sapi-sapi lokal ini berkembang dengan tidak segaja terjadi persilangan dengan Sapi-sapi Zebu ( Bos Indicus ) yang di bawa oleh nenek moyang kita selama berabat-abat lamanya dari masa jaman batu kemudaian babak manusia hidup berpindah tempat dan sampai sekarang jaman moderen Sapi Aceh bisa kita  jumpai di daerah-daerah di Provinsi Aceh

3 .Bentuk Fisik (kualitatif dan kuantitatif ) Sapi Aceh.

          Secara tampilan eksterior sapi Aceh memiliki bentuk badan sadang ,padat,dan kompak dengan pundak pada yang jantan berpunuk sedangkan pada yang betina tidak berpunuk namun bahagian pundaknya tidak rata sedikit menonjol dibandingkan sapi Bali betina.Diantara satu Daerah (Kabupaten) dengan Daerah Kabupaten yang lain Di Provinsi Aceh  terdapat sedikit perbedaan baik dalam konformasi tubuh tanduk maupun warna bulu , hal ini mungkin disebabkan asal usul persilangan yang berbeda .

          Warna bulu Sapi Aceh tidaklah seragam hampir disemua Daerah di Provinsi Aceh bisa kita jumpai warna bulu sapi Aceh merah bata, hitam belang –belang putih, merah bata belang- belang putih, perutnya abu- abu kehitaman, kuning langsat, merah bata, dan bahkan warna putih dan hitam masih bisa kita jumpai .

        

4. Ukuran-ukuran tubuh sapi Aceh

          Sebagaimana telah diuraikan diatas bahwa sapi Aceh tergolong sebagai sapi kerja dan sapi daging yang memiliki fisik lebih besar dari pada sapi Sumatera .Sapi Aceh yang dipelihara Pada Balai Pembibitan ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak Indrapuri sudah diseragamkan Warna Bulu Menjadi Merah bata dan kuning langsat sesuai dengan penetapan rumpunnya dan sudah ditetapkan SNInya